Mendorong Penguatan Ekonomi Desa melalui “Cerdas Bertani”
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

sebagai petani kerap kali disebut pekerjaan remeh. cacat warga terhadap petani jua kerap ditinjau sebelah mata. anggapan petani artinya pekerja fisik serta bermandikan lumpur, dan tidak sedikit yg masih menilai seorang petani miskin, tradisional bahkan dicap orang desa.

namun, stigma petani yang kerap dipandang sebelah mata rupanya menjadi frekuwensi bertenaga bagi Pemerintah Desa (Pemdes) Tambung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur buat menjadikan warganya yang berprofesi menjadi petani lebih berdaya yang memiliki kecerdasan yang lebih mumpuni pada bidang pertanian.

sinyal kuat tadi diwujudkan pada kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di Aula Pemdes Tambung setempat di, Selasa, (13/10/2020).

Penyuluhan pertanian yang mengusung tema “Cerdas Bertani; Bertani sesuai dengan Teknik Penanaman Padi” itu dilaksanakan menjadi bentuk gerakan Pemdes Tambung buat mengedukasi masyarakatnya yg notabene ialah bermatapencaharian menjadi petani.

berasal aktivitas ini diharapkan petani pada Desa Tambung tidak sekadar bertani, tapi bertani sesuai dengan ilmunya, karena kondisi alam kini sudah tidak sama mirip keadaan yg kemudian,” istilah Sekdes Tambung, Imron Maulana di kelompok gosip warga (KIM) Pamekasan Hebat.

menggunakan cara ini, kata Imron Maulana, Pemdes Tambung berharap kondisi petani tidak stagnan dalam membuat olah pertanian dan tidak mengalami kerugian setiap panen kali panen.

“Penyuluhan soal teknis penanaman perlu buat dikembangkan bagi setiap petani Desa Tambung, supaya petani mampu mengatur atau menghitung terhadap apa yang akan ditanam baik saat pra-tanam hingga pascatanam,” ungkapnya.

dalam konteks ini, Pemdes Tambung dermatix nampak berkepentingan untuk membarui stigma negatif perihal petani yg selama ini berkembang di sebagian masyarakat di Kabupaten Pamekasan secara spesifik dan Madura di biasanya.

Implementasi antara ilmu dan amal, teori dan praktik, atau idealita serta realitas dicoba buat dibangun dengan cara menggugah kesadaran masyarakat pada desa itu melalui kegiatan yang digelar pada 13 Oktober 2020 itu.

Sekdes Tambung Imron Maulana serta aparat desa lainnya berkeyakinan bahwa melalui upaya terpadu, teori serta praktik, justru akan membuahkan akibat yang lebih baik, sehingga potensi ekonomi di bidang pertanian bisa terangkat dan lebih baik lagi.

Kekuatan ekonomi rakyat Pamekasan berdasarkan beliau, selama ini bertumpu pada bidang pertanian. Apalagi Badan pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor pertanian menempati peringkat pertama dalam menopang pertumbuhan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga dasar konstan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini masih sangat lebih banyak didominasi dan sebagai penopang ekonomi utama sebagian akbar masyarakat Pamekasan, termasuk rakyat Desa Tambung, Kecamatan Paademu, Pamekasan.

cita-cita untuk mempertinggi perekonomian warga petani ini, juga seirama menggunakan program prioritas Bupati Pamekasan yg menginginkan agar masing-masing desa memiliki ‘tema’ pengembangan ekonomi, sehingga acara pemkab dalam berupaya membantu memberdayakan ekonomi warga lebih terfokus dan terarah.

Apresiatif
ketua Bidang tanaman Pangan Dinas Pertanian Holtikultura Kabupaten Pamekasan Slamet Budi Harsono mengaku, sangat mengapresiasi atas program yg dilaksanakan Pemdes Tambung tersebut.

Menurutnya, penyuluhan mirip ini baru pertama kalinya pada Pamekasan yang melalui desa melakukan program penyuluhan pertanian.

“Sangat mengapresiasi sekali, karena penyuluhan ini baru pertama kalinya dilakukan sang desa, yakni Desa Tambung ini. dan ini sangat membantu kami buat menyampaikan pembinaan kepada para petani,” pungkasnya.

di kesempatan itu “Budi” sapaan akrab Slamet Budi Harsono mengungkapkan, tentang tehnik budidaya padi irit air kepada warga Desa Tambung yg dominan petani.

ia memulai materinya dengan memaparkan pentingnya dominasi ilmu pengetahui, dalam menopang kesuksesan perjuangan pertanian, karena di negara-negara maju di global yang masyarakat berhasil menyebarkan pertanian dengan baik, berkait ilmu pengetahuan dan dukungan teknologi.

Selain itu, Slamet Budi Harsono berkata, di era digital ini, masyarakat diharuskan bisa memanfaatkan teknologi buat bagaimana menaikkan yang akan terjadi pertanian dan memasarkan produknya.

“Makanya, kami juga memberikan kepada para peserta penyuluhan tadi supaya bisa menjual akibat pertaniannya lewat online. sehingga tidak hanya menjual hasil pertaniannya mirip umumnya,” ungkpanya.

sebab desa punya potensi baik produk olahan maupun pertanian, jadi potensi tadi dapat dipromosikan lewat online jua,” imbunhnya.

beliau lebih lanjut mengungkapkan, bahwa sektor pertanian merupakan galat satu potensi luar biasa buat menciptakan ekonomi asal bawah. karenanya, pihak Dinas Pertanian serta Holtikultura Kabupaten Pamekasan membuka ruang terhadap para petani buat mendapatkan penyuluhan pertanian.

“Tinggal bagaimana para petani pada desa-desa itu menyusun jadwal dan kami siap mendampingi,” ucap Budi.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, acara penyuluhan pertanian ini jua menjadi bagian krusial terhadap warga yang ingin menjadi petani cerdas.

“Penyuluhan ini setidaknya akan memberikan bekal pada para petani supaya tidak dari bertani, karena semua terdapat ilmunya, dan agar dapat menjadi petani yg produktif menggunakan yang akan terjadi yang mengagumkan,” ungkapnya.

Dukung lima program Prioritas Bupati

Kemandirian desa melalui pemberdayaan petani menjadi bagian dari 5 prioritas acara bupati Baddrut Tamam dan wakilnya Raja’e diantaranya, bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial serta budaya.

“Tentu acara ini sangat membantu terhadap kemandirian desa. Jika semua para petani dapat bertani dengan baik, serta berpenghasilan tinggi, maka yang pasti desa tadi akan maju,” ujarnya.

karena itu, lanjut Budi, diperlukan adanya penyuluhan melalui desa ini tidak hanya dilakukan sang Desa Tambung saja, melainkan desa-desa yang lain juga dapat melakukan hal yang sama. “Toh ini demi pemberdayaan para petani di desa-desa,” istilah Budi.


1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

FavoriteLoadingFavorit

Tentang penulis