Perlu Pupuk Organik Kembalikan Tanah Sehat
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, saat ini tanah-tanah pertanian pada kondisi "sakit" dengan kadar C-organik pada bawah dua persen. Sehingga taraf kesuburannya menurun dan dampaknya produktivitas pertanian melandai.

Kepala Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Balitbangtan Kementan Dr Ladiyani Retno Widowati, MSc, dalam Jumat (12/6) mengatakan, hal itu disebabkan semenjak 1980, Indonesia menerapkan pertanian intensif yang hanya berbasis pupuk anorganik.

"Kita melupakan pupuk organik. Kita pula sporadis mengembalikan biomassa ke huma. Dampaknya tanah menjadi sakit menggunakan indikator C-organik rendah. Di masa lalu, tanah kita masih sehat menggunakan kadar C-organik 2-lima persen, sekarang umumnya kurang dari 2 persen," kata Ladiyani dalam webinar tentang "Pembuatan Pupuk Organik".

Produktivitas lahan, lanjut Ladiyani, bisa dikembalikan bila tanah disehatkan lagi dengan mempertinggi kadar C-organik. Caranya dengan mengembalikan sebesar mungkin biomassa ke tanah praktiknya melalui pemberian pupuk organik.

Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, sebetulnya teknologi pembuatan pupuk organik sudah dikuasai oleh para peneliti dan petani maju pada Tanah Air. "Tugas kita menderaskan fakta teknologi tadi ke petani seluas mungkin. Tujuannya agar setiap petani bisa menyehatkan tanahnya sendiri," katanya.

Pupuk organik merupakan pupuk yang harga mobil suzuki 2020 dari dari tanaman mati, kotoran atau bagian tubuh fauna dan limbah organik lainnya yg sudah melalui proses rekayasa. "Bentuk pupuk organik dapat berupa padat atau cair. Ia pula bisa diperkaya bahan mineral atau mikroba bermanfaat," istilah Fadjry.

Pengayaan tadi buat mempertinggi kandungan hara dan bahan organik tanah dan memperbaiki sifat fisik, kimia, & biologi tanah.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Husnain PhD menambahkan, kunci menghasilkan pupuk organik bermutu adalah pengomposan. "Dengan pengomposan proses dekomposisi biomassa dapat dikendalikan menggunakan baik," katanya.

Untuk itu, sambung Husnain, teknik pengomposan yang tepat itulah yg diajarkan pada publik. Dengan sosialisasi teknologi pembuatan pupuk organik itu diharapkan petani bisa mengkombinasikan pupuk organik dengan anorganik. "Dengan cara itu degradasi lahan dapat dicegah. Produktivitas lahan pun bisa kembali meningkat apabila kadar C-organik tanah di atas dua persen," kentara dia.


1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

FavoriteLoadingFavorit

Tentang penulis